Kisruh Korupsi Mantan Ketua Umum PWI, Negara Hukum Kacau, Polisi Justifikasi Pelaku dan Pelapor Terabaikan

Redaksi

- Redaksi

Rabu, 11 September 2024 - 03:32 WIB

5044 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Skandal korupsi yang melibatkan Hendry Bangun, mantan Ketua Umum PWI Pusat, telah mengguncang publik dan menimbulkan keresahan mendalam tentang integritas sistem hukum di Indonesia. Kasus ini membuka tabir ketidakadilan di mana pelaku korupsi tampaknya mendapat perlakuan istimewa, sementara laporan dari korban dan pelapor justru terabaikan.

Hendry Bangun, yang pernah memimpin organisasi pers terkemuka, kini terjerat dalam pusaran kasus korupsi besar yang melibatkan penggelapan dana publik. Kasus ini dilaporkan telah terjadi beberapa waktu lalu, namun penanganannya jauh dari memuaskan. Laporan resmi dari pihak pelapor tampaknya terabaikan, dan hal ini memunculkan spekulasi tentang adanya “backing” atau dukungan dari pihak berwenang yang membuat proses hukum menjadi tidak transparan.

Penegakan hukum di negara ini semakin dipertanyakan setelah munculnya laporan bahwa pihak kepolisian, yang seharusnya menjadi pelindung keadilan, justru memberikan perhatian berlebihan kepada Hendry Bangun. Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan bahwa ada permainan politik atau kepentingan tertentu yang mempengaruhi jalannya proses hukum.

Situasi ini menyoroti kekacauan dalam penegakan hukum di Indonesia, di mana pelapor yang seharusnya mendapatkan perlindungan malah merasa terabaikan. Publik pun mulai mempertanyakan integritas dan kredibilitas aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi.

Menanggapi situasi ini, sejumlah pihak telah mulai bersuara keras, meminta pertanggungjawaban dari pihak kepolisian dan meminta agar kasus ini diusut secara tuntas tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Beberapa laporan dari publik bahkan meminta agar Kapolri turun tangan untuk memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan.

Kasus ini adalah cermin dari berbagai masalah sistemik yang ada dalam penegakan hukum di Indonesia. Semoga, dengan adanya tekanan publik dan pengawasan yang ketat, kasus ini dapat menjadi momentum untuk perbaikan dan memastikan bahwa hukum benar-benar ditegakkan dengan adil.

“Inilah kondisi real negara hukum konoha yang kacau-balau, dedengkot maling uang rakyat hendry bangun lebih dihormati dari pelapor maling. Laporan saya yang sudah duluan masuk tidak diproses sebagaimana mestinya. Malah laporan sipenjahat yang mendapat atensi luar biasa dari polisi. Konyol benar cara negara ini berhukum”tutur Wilson Lalengke,S.Pd.,M.Sc,MA,

 

 

Juliansyah

Berita Terkait

Instruktur Profesional Meriahkan Senam Pagi Karyawan BRI KC Tanjung Duren
Komandan Lanud Jenderal Besar Soedirman Buka Open Tournament Sepak Bola Danlanud Cup XXIII Tahun 2025
Skandal Satelit Kemhan: Negara Rugi USD 21 Juta, Oknum Pejabat Aktif Terkait Kasus Satelit Kemhan Kol JKG Dipromosikan Naik Bintang
Rakyat dan Tokoh Masyarakat Apresiasi Capaian Menkop Budi Arie Bentuk 80.000 Koperasi Merah Putih
Formasu Jakarta Apresiasi Kinerja Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo Ungkap Kasus Narkoba: Ini Aksi Nyata Selamatkan Generasi
Stop Pro dan Kontra Terkait Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Rakyat Melihat Solidaritas Di Internal TNI Tetap Di Hati Rakyat
Pengamat Nilai Narasi TB Hasanuddin Terhadap Panglima TNI sangat Keliru dan terlalu Tendensius
DPP Pemuda Pemehati Indonesia Apresiasi Langkah Tegas Kapolda Sumbar dalam Pemberantasan Narkoba: Ini Aksi Nyata Selamatkan Generasi

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 10:15 WIB

Razia Rutin Lapas Perempuan Medan: Wujudkan Deteksi Dini Gangguan Kamtib dan Pembinaan CPNS

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Panen Jamur Tiram Hasil Budidaya Warga Binaan Rutan I Medan

Rabu, 9 Juli 2025 - 07:42 WIB

Klinik Pratama Rutan Kelas I Medan Bekali CPNS Tenaga Kesehatan, Kanwil Ditjenpas Sumut

Sabtu, 5 Juli 2025 - 11:33 WIB

Rutan Labuhan Deli Bungkam Fitnah : “Tak Ada Ruang Bagi Pungli dan Narkoba”

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:08 WIB

200 Ribu Paving Blok Buatan Warga Binaan Rutan Kelas I Medan Kembali Terjual

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:04 WIB

Warga Binaan Lapas Perempuan Bandung Terima Ijazah dan Raport Program Kesetaraan

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:58 WIB

Perkuat Sinergi, Karutan Kelas I Medan Hadiri Upacara Dan Syukuran Hari Bhayangkara KE-79 Di Mapolda Sumut

Senin, 30 Juni 2025 - 10:20 WIB

Penilaian Akreditasi, Klinik Rutan Medan Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Berita Terbaru